Mengenal fitur Record di Java 17

    Java telah menjadi salah satu bahasa pemrograman paling populer selama lebih dari dua dekade. Meskipun begitu, bahasa ini terus berevolusi untuk memenuhi kebutuhan pengembang modern. Salah satu perubahan menarik yang diperkenalkan di Java 17 adalah Record, sebuah fitur yang memudahkan pembuatan class dengan tujuan spesifik. Bagi kamu yang mungkin baru mendengar istilah ini atau belum memahami betul bagaimana cara menggunakannya, artikel ini akan membahas semua hal terkait Record di Java 17, mulai dari sejarah, kelebihan dan kekurangan, hingga kapan sebaiknya digunakan.

Sejarah Singkat Fitur Record

    Sebelum Java 17, ketika kita ingin membuat class sederhana yang hanya bertujuan untuk menyimpan data, seringkali kita harus menulis banyak kode yang sebenarnya bersifat boilerplate atau berulang. Sebagai contoh, kita perlu membuat constructorgetterequals()hashCode(), dan toString(), meskipun semuanya ini bertujuan untuk mengakses dan memanipulasi data.

    Pada Java 14, diperkenalkan Preview Feature yang disebut Record, sebagai solusi untuk meminimalisasi boilerplate tersebut. Record menawarkan cara yang lebih sederhana untuk membuat class yang hanya berisi data. Setelah diuji coba pada versi preview di beberapa rilis, Record akhirnya diimplementasikan secara penuh pada Java 16 dan sekarang menjadi fitur stabil di Java 17.

Alasan di Balik Pengenalan Record: JEP 395

    Fitur Record di Java 17 secara resmi diimplementasikan melalui JEP 395. JEP (JDK Enhancement Proposal) ini adalah dokumen yang menjelaskan alasan, tujuan, dan rincian teknis dari pengenalan Record. Untuk memahami mengapa Record menjadi fitur penting, mari kita lihat lebih dalam isi dan motivasi di balik JEP 395. JEP 395 memperkenalkan fitur Record untuk mengatasi masalah umum dalam Java, yaitu banyaknya kode boilerplate yang harus ditulis untuk membuat class data-centric seperti Data Transfer Object (DTO). Sebelum adanya Record, pengembang harus menulis secara manual constructorgetterequals()hashCode(), dan toString() setiap kali membuat class yang hanya bertujuan untuk menyimpan data. Hal ini menyebabkan kode menjadi panjang dan sulit dibaca. Record, Java menyederhanakan proses ini dengan otomatis menghasilkan semua metode tersebut, sehingga kode lebih ringkas, lebih mudah dipahami, dan meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi saat menulis kode berulang.

    Tujuan utama dari JEP 395 adalah meningkatkan produktivitas pengembang dengan menyederhanakan deklarasi class yang berfokus pada penyimpanan data. Selain itu, Record bersifat immutable secara default, yang memberikan keuntungan dalam konteks aplikasi multithreading dengan mencegah perubahan data setelah objek dibuat. Fitur ini mendorong penggunaan praktik immutable data, yang membuat aplikasi lebih aman dan stabil. Dengan demikian, Record membantu pengembang membuat kode yang lebih bersih, ringkas, dan lebih aman untuk aplikasi modern yang sering kali membutuhkan pertukaran data sederhana.

Apa Itu Record?

Sederhananya, Record adalah semacam class khusus yang digunakan untuk mengenkapsulasi data. Record memiliki tujuan utama untuk menyimpan data tanpa perlu menulis kode boilerplate yang biasanya ada dalam class biasa. Saat kamu mendeklarasikan sebuah record, Java secara otomatis menghasilkan constructorgetterequals()hashCode(), dan toString().

Contohnya, jika sebelumnya kamu perlu menulis class seperti ini:

package sufyan97_blog.record;

import java.util.Objects;

public class Person {

    private final String name;
    private final int age;

    public Person(String name, int age) {
        this.name = name;
        this.age = age;
    }

    public String getName() {
        return name;
    }

    public int getAge() {
        return age;
    }

    @Override
    public boolean equals(Object o) {
        if (this == o)
            return true;
        if (o == null || getClass() != o.getClass())
            return false;
        Person person = (Person) o;
        return age == person.age && name.equals(person.name);
    }

    @Override

    public int hashCode() {
        return Objects.hash(name, age);
    }

    @Override
    public String toString() {
        return "Person{" + "name='" + name + '\'' + ", age=" + age + '}';
    }
}

Dengan Record, kamu hanya perlu menulis satu baris kode seperti berikut (sengaja namanya dibuat menjadi PersonW :

 
package sufyan97_blog.record;

public record PersonW(String name, int age) {
}

Java akan secara otomatis menghasilkan semua metode yang diperlukan untuk menyimpan dan memanipulasi data di dalam `PersonW`.

Kelebihan Record di Java 17

  1. Mengurangi Boilerplate Code. Salah satu kelebihan paling menonjol dari Record adalah mengurangi kode boilerplate. Dengan Record, kamu tidak perlu lagi menulis constructorgetterequals()hashCode(), dan toString() secara manual. Ini membuat kode lebih bersih dan mudah dibaca, serta mengurangi risiko kesalahan karena penulisan kode yang repetitif.
  2. Lebih Mudah Dibaca. Karena kode menjadi lebih singkat, Record membuat kode lebih mudah dipahami. Kamu dapat melihat deklarasi Record dan langsung memahami bahwa class ini hanya digunakan untuk menyimpan data tertentu tanpa harus menelusuri banyak metode tambahan.
  3. Immutable secara Default. Record bersifat immutable secara default, yang berarti bahwa data yang disimpan dalam Record tidak dapat diubah setelah objek dibuat. Ini memberikan keuntungan terutama dalam konteks pemrograman concurrent atau multithreading, di mana sifat immutable membantu mencegah race condition.
  4. Dukungan Lebih Baik untuk Data-centric Class. Java secara historis kurang fleksibel dalam hal class yang hanya berfokus pada penyimpanan data. Record mengisi celah ini dengan menyediakan fitur yang lebih terarah dan efisien untuk tujuan tersebut.

Kekurangan Record di Java 17

Tentu saja, meskipun Record memiliki banyak kelebihan, ada beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan.

  1. Tidak Bisa Digunakan untuk Semua Kasus. Record di Java 17 dirancang khusus untuk class yang hanya berfokus pada penyimpanan data. Jika kamu membutuhkan class yang memiliki banyak logika bisnis atau fungsi kompleks, Record mungkin bukan pilihan yang tepat.
  2. Immutable secara Default. Meskipun sifat immutable dari Record adalah kelebihan dalam beberapa konteks, hal ini juga bisa menjadi kekurangan. Jika kamu membutuhkan class yang bisa dimodifikasi setelah objek dibuat, Record bukanlah pilihan yang tepat karena kamu tidak bisa mengubah nilai properti setelah objek diinisialisasi.
  3. Keterbatasan Fitur. Record memang menyederhanakan pembuatan class, tapi dengan beberapa batasan. Misalnya, Record tidak mendukung inheritance (pewarisan), karena Record secara implisit mewarisi dari class `java.lang.Record`. Ini berarti kamu tidak bisa membuat Record yang mewarisi class lain atau dijadikan superclass.
  4. Penggunaan yang Terbatas. Record hanya cocok digunakan untuk data carrier atau data transfer object (DTO). Jika class kamu lebih dari sekadar penyimpanan data atau memerlukan logika kompleks, Record tidak akan terlalu berguna.

Kapan Sebaiknya Menggunakan Record?

    Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangannya, pertanyaannya sekarang adalah kapan sebaiknya kamu menggunakan Record di Java 17? Berikut adalah beberapa skenario di mana Record bisa sangat berguna:

  1. Membuat Data Transfer Object (DTO), jika kamu membutuhkan class yang hanya bertujuan untuk mentransfer data antara lapisan aplikasi (seperti antara lapisan controller dan service), Record adalah pilihan ideal karena menyederhanakan kode yang harus kamu tulis.
  2. Modeling Immutable Data, record sangat cocok untuk data yang tidak boleh diubah setelah objek dibuat. Ini berguna dalam aplikasi yang menggunakan banyak thread, di mana objek immutable membantu mencegah masalah sinkronisasi.
  3. Proyek-Proyek yang Mengutamakan Clean Code, jika proyek kamu mengutamakan keterbacaan dan kesederhanaan, Record bisa menjadi alat yang hebat untuk menjaga kode tetap ringkas dan mudah dipahami.

    Namun, perlu diingat bahwa Record tidak cocok untuk semua kasus. Jika kamu membutuhkan class dengan logika bisnis yang kompleks atau jika objek kamu perlu diubah setelah inisialisasi, menggunakan class tradisional mungkin lebih tepat.

Kesimpulan

    Fitur Record di Java 17 adalah tambahan yang menarik bagi pengembang yang menginginkan cara yang lebih cepat dan lebih bersih untuk membuat class yang berfokus pada penyimpanan data. Dengan mengurangi kode boilerplate dan menawarkan fitur immutable secara default, Record memberikan solusi yang sangat efektif untuk berbagai skenario yang melibatkan data transfer.

    Namun, Record juga memiliki keterbatasan. Fitur ini tidak cocok untuk class yang memiliki logika bisnis kompleks atau yang membutuhkan sifat mutable. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai pengembang untuk memahami kapan dan bagaimana menggunakan Record dengan tepat.

    Pada akhirnya, Record di Java 17 adalah alat yang kuat untuk membuat kode lebih bersih, lebih sederhana, dan lebih aman, terutama dalam konteks pemrograman data-centric. Jika kamu bekerja dengan banyak DTO atau memodelkan data immutable, tidak ada salahnya mencoba fitur ini untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kodemu.

Anda bisa melihat source code dalam githubnya disini.

Referensi

Posting Komentar untuk "Mengenal fitur Record di Java 17"